SejarahNusantara (1509-1602) Portugis masuk ke Nusantara di bawah pimpinan pelaut terkenal Afonso de Albuquerque (1453-1515). Ia merupakan 'arsitek' utama dari ekspansi Portugis ke Asia serta orang Eropa pertama yang memulai kolonisasi Eropa atas Nusantara. Berikut ini adalah kronologis sejarah Indonesia pada era kolonialisme Portugis
Diwilayah Pulau Jawa, Islam sudah mulai masuk pada abad ke 7 Masehi. Sejarah perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa mengalami perkembangan pesat saat Majapahit mulai mengalami kemunduran pada awal abad ke 15 Masehi. Seluruh wilayah di Pulau Jawa sampai abad ke 18 telah menerima pengaruh Islam.
Petawilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi. - 9085346 yusrikangusmanti yusrikangusmanti 21.01.2017 Sejarah Iklan Loranza11 Loranza11 Peta nusantara abad ke 10-15 masehi Iklan Iklan Pertanyaan baru di Sejarah. Salah satu fungsi manajemen adalah pengawasan. Tujuannya antara lain untuk menjaga dan mengamankan harta milik
Nusantarasaat ini sebagian besarnya adalah wilayah negara indonesia. Peta nusantara abad 10 15 masehi; Gambar Peta Wilayah Nusantara Pada Abad Ke 10 15 Masehi Peta wilayah kekuasaan pada masa bani umayyah serta keterangan. Peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi. Nusantara merupakan bagian dari wilayah internasional yang tidak mungkin lepas dari
Buatlahpeta wilayah Nusantara pada abad ke-10 sampai 15 Masehi. Pada abad tersebut, sebagian besar wilayah Nusantara dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, berikut peta wilayah Nusantara pada abad ke-10 sampai ke-15 Masehi.
rangsangan atau gerak hati yang timbul dengan tiba tiba. Peneliti LIPI menjelaskan di masa lampau, peradaban bangsa Nusantara yang merupakan bagian dari bangsa Austronesia ternyata terkait erat dengan keberadaan mangrove. Wilayah Austronesia membentang dari Afrika sampai Samudera Pasifik dan dari Jepang sampai Selandia Baru. Bangsa Austronesia diketahui memanfaatkan bakau sebagai bagian dari kehidupan keseharian mereka, seperti untuk makanan, bahan bangunan, pembuatan kapal, pewarna alami dan obat. Hal itu terbukti dari sejarah Kerajaan Sriwijaya abad ke-7 dan Kerajaan Majapahit abad ke-13 dalam hal perluasan wilayah kekuasaan, penjelajahan maritim dan perdagangan antar bangsa dengan ciri khas perahu cadik ternyata mengikuti persebaran jenis mangrove di wilayah Austronesia Buku “Herbarium Amboinense” yang ditulis bangsa Eropa pada 1743 menyebutkan di Ambon Maluku melindungi keberadaan mangrove dengan hukum adat. Semua fakta itu menegaskan bahwa keberadaan bakau sudah menjadi hal yang penting untuk eksistensi peradaban Nusantara bagian dari bangsa Austronesia pada masa lampau Tanaman bakau mangrove adalah salah satu jenis keanekaragaman hayati di wilayah pesisir laut yang memiliki banyak khasiat. Selain sebagai pelindung dari bencana abrasi, bakau bisa juga menjadi penyerap karbondioksida CO2 dan menjadi bagian dari karbon biru blue carbon yang sedang menggema di seluruh dunia. Manfaat itu menjadi satu dari sekian banyak kelebihan tanaman yang biasanya tumbuh berkelompok itu. Di masa lalu, bakau bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia yang hidup dari zaman sebelum masehi SM. Etnobiolog dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Ary Prihardyanto Keim menjelaskan bakau memiliki pusat keragaman jenis di Indonesia yang dikenal sebagai negara tropis. Keberadaan bakau juga memberi pengaruh besar untuk bangsa Nusantara. Peneliti yang fokus pada etno botani dan etno biologi itu mengungkapkan, bangsa Nusantara di masa lalu terdiri dari dari bangsa Austronesia yang memiliki cakupan wilayah sangat luas. Cakupan wilayah Austronesia membentang dari Pulau Madagaskar, Afrika di bagian barat, dan Pulau Paskah di tengah Samudera Pasifik di bagian timur . “Dan dengan selatan Jepang di bagian utara, sampai Selandia Baru di selatan,” tuturnya saat mengisi diskusi virtual bertajuk “Berdaya dengan Mangrove Aksi Cerdas Konservasi Keanekaragaman Hayati” yang diselenggarakan Diskusi ini diselenggarakan oleh Yayasan Kehati, Kemenko Maritim dan Investasi, LIPI, Indonesia Mangrove Society IMS dan Mongabay Indonesia, pada Selasa 21/7/2020. baca Lewat Mangrove, Indonesia Bisa Bantu Selamatkan Iklim Dunia Peta persebaran bangsa Austronesia garis merah dimana bangsa Nusantara termasuk di dalamnya. Sumber presentasi Ary Kleim/LIPI Di masa lalu, Austronesia dikenal sebagai bangsa yang menguasai keahlian untuk bertahan hidup, baik di darat ataupun di laut. Keahlian tersebut sudah dimiliki sejak Austronesia masih menjadi bagian dari wilayah Sunda Sundaland dan kemudian berpisah saat zaman es ketiga pada sebelum masehi SM. “Saat zaman es ketiga berakhir, sebagian besar anak benua tenggelam dan bangsa Austronesia mulai berlayar luas dan melakukan penjelajahan ke Samudera Hindia dan Pasifik, juga membawa peradaban mereka,” jelas Ary Keim. Bangsa Austronesia diketahui sebagai bangsa yang memanfaatkan bakau sebagai bagian dari kehidupan mereka. Utamanya, untuk kebutuhan keseharian seperti makanan, bahan bangunan, pembuatan kapal, dan juga sebagai pewarna alami dan obat. Sebagai bangsa yang besar, Austronesia sudah terbiasa memanfaatkan bakau sejak wilayahnya masih menjadi bagian dari Sundaland sekitar sampai tahun SM. Dalam melakukan penjelajahan, bangsa Austronesia biasa menggunakan perahu bercadik outrigger boats. Menurut Ary, perahu bercadik menjadi ciri khas dari bangsa Nusantara di masa lalu dan memiliki kemampuan yang sangat baik saat digunakan untuk berlayar ke berbagai tujuan. Saat akan mencapai tujuan yang dimaksud, bangsa Nusantara biasa menggunakan bakau sebagai salah satu bagian pendaratan. “Pelayaran besar bangsa Austronesia mengikuti persebaran bakau, khususnya Rhizophora spp, terutama R. apiculata, R. mucronata dan R. stylosa,” ungkapnya menyebut sejumlah jenis bakau yang hidup sampai saat ini. baca juga Terbentuk Indonesian Mangrove Society, Apa Misinya? Peta wilayah bangsa Austronesia yang terkait erat dengan persebaran jenis bakau Rhizopora mucronata, Rhizopora sytlosa, Rhizopora apiculata dan Rhizopora samoensis. Pelaut bangsa Austonesia menggunakan perahu yang khas dalam berlayar yaitu kapal bercadik atas. Sumber presentasi Ary Kleim/LIPI Kekuasaan dan Penjelajahan Maritim Terkait Mangrove Koloni tanaman bakau yang di masa lalu mudah ditemukan dengan mudah di wilayah pesisir, menjadi area andalan bagi bangsa Austronesia sebagai tempat berlindung saat sedang berlayar. Biasanya, kawasan hutan bakau akan dituju jika akan atau sedang terjadi badai. Selain itu, kawasan bakau juga menjadi area yang nyaman, karena di sana akan tersedia kebutuhan logistik untuk bangsa Austronesia ataupun kapal yang sedang mereka gunakan. Salah satu kebutuhan utama itu, tidak lain adalah air tawar yang digunakan sebagai air minum. Ikatan kuat yang sudah lama terjalin dengan bakau, membuat bangsa Austronesia dikenal juga dengan sebutan bangsa Bakau, atau bangsa Rhizophora. Sebutan tersebut bertahan hingga kini, meski bangsa Austronesia hanya tinggal nama saja. Seiring berkembangnya zaman, pengaruh bangsa Austronesia masuk ke Indonesia dan melekat pada kerajaan-kerajaan besar yang pernah berkuasa di Nusantara. Sebut saja, Kerajaan Sriwijaya di Sumatera bagian selatan pada abad ke-7 Masehi, dan Majapahit di Jawa bagian tengah dari abad ke-13 Masehi. Kedua kerajaan besar tersebut diketahui membangun peradaban dengan menyusuri wilayah laut melalui pelayaran samudera. Dalam melakukan penjelajahan tersebut, kedua kerajaan juga senantiasa menyusuri laut melalui kawasan bakau yang tersebar di wilayah pesisir Nusantara. “Itu kenapa, Sriwijaya dan Majapahit juga bisa disebut ikut membangun peradaban bakau di Nusantara,” jelas Ary. baca juga Benda Sejarah Sriwijaya di Rawa Gambut Dijarah, Kejadian Berulang! Peta wilayah Kedatuan atau Kerajaan Sriwijaya abad ke-7 yang wilayah kekuasaannya mirip dengan persebaran jenis bakau Rhizopora apiculata. Sumber presentasi Ary Kleim/LIPI Sebagai bagian dari sejarah peradaban Nusantara, kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan pertama yang menjadikan bakau sebagai bagian dari pembentukan peradaban dan itu memengaruhi bentukan wilayah kekuasaan kerajaan yang sebarannya menyerupai sebaran bakau jenis Rhizophora apiculata. Sementara, kerajaan Majapahit yang terpisah pulau dengan Sriwijaya diketahui sebagai kerajaan kedua yang menjadikan bakau sebagai bagian dari pembentukan peradaban. Pengaruh bakau bisa dilihat dari sebaran wilayah kekuasaan yang bentuknya menyerupai persebaran bakau jenis Rhizophora stylosa. Dengan wilayah kekuasaan yang luasnya menyusuri sebaran bakau Rhizophora stylosa, kerajaan Majapahit pada masa kejayaannya mampu menjangkau wilayah bagian utara dari benua Australia. Jangkauan tersebut mengikuti sebaran bakau yang juga sampai ke benua Kanguru tersebut. Peta wilayah Kedatuan atau Kerajaan Majapahit abad 13 sampai abad 15 masehi yang wilayah kekuasaannya mirip dengan persebaran jenis bakau Rhizopora stylosa. Sumber presentasi Ary Kleim/LIPI Selain karena bakau, wilayah kekuasaan Majapahit bisa sampai ke bagian utara benua Australia, juga karena pada masa tersebut banyak nelayan kerajaaan Majapahit yang terbiasa mencari teripang Holothuroidea ke benua tersebut. Biota laut tersebut menjadi buruan, karena saat itu nelayan Majapahit sudah terbiasa menjadikan teripang sebagai komoditas ekspor yang dikirim ke Tiongkok. Selain itu, nelayan Majapahit juga diketahui menjual langsung hasil tangkapan teripang di Australia. “Sebaran kekuasaan ke Australia itu didukung oleh temuan koin-koin uang dan meriam cetbang,” papar Ary menyebutkan jenis senjata yang hanya diproduksi dan digunakan sendiri oleh Majapahit. Ary menambahkan, saat nelayan-nelayan Majapahit mencari tangkapan ikan, biasanya mereka akan menyusuri wilayah pesisir laut jika di sekitarnya ditemukan kawasan bakau. Kebiasaan tersebut juga dilakukan oleh pelaut-pelaut Majapahit yang terbiasa menjelajah menggunakan perahu layar. Salah satu relief pada Candi Borobudur yang menjelaskan tentang perdagangan maritim Nusantara pada jaman kerajaan Majapahit yang berpusat di kawasan pantai, serta aktivitas masyarakat pesisir dengan ekologi pesisir termasuk bakau. Sumber presentasi Ary Kleim/LIPI Bakau Jatidiri Nusantara Bukti lain betapa kuatnya pengaruh bakau terhadap peradaban bangsa Nusantara, bisa dilihat dalam tulisan ilmiah yang disusun bangsa Eropa dan menceritakan tentang rempah Nusantara. Tulisan itu terhimpun dalam buku berjudul “Herbarium Amboinense” yang diterbitkan pada 1743. Dalam buku tersebut, Rumphius yang berperan sebagai penulis menyebutkan bahwa di Ambon sekarang masuk wilayah Maluku ada 5 jenis bakau yang bisa ditemukan di kawasan pesisir pantai. Akan tetapi, dalam tulisan tersebut identifikasi bakau disebutkan hanya satu jenis marga saja, Mangium. “Sebutan bakau oleh orang Ambon adalah Mangi-mangi. Dia menulis bahwa bakau sangat penting untuk makanan, bahan bangun, obat, dan pewarna. Dalam tulisan tersebut, bakau menjadi tanaman penting, karena sebagai tempat berlindung ikan dan tempat hidup kepiting,” papar dia. Mengingat pentingnya bakau untuk kehidupan masyarakat Ambon dan sekitarnya, Rumphius menyebutkan bahwa bakau dilindungi hukum adat dan dinamakan Sasi Mangi-mangi. Kemudian, bakau juga diangkat sebagai hukum adat dan berlaku untuk semua warga. Peta persebaran jenis-jenis bakau terutama marga Bruguiera, Lumnitzera dan Sonneratia pada masa bangsa Austronesia. Sumber presentasi Ary Kleim/LIPI Dengan segala fakta yang sudah dibeberkan di atas, Ary Keim menegaskan bahwa keberadaan bakau sudah menjadi hal yang penting untuk eksistensi bangsa Austronesia di masa lalu. Dengan kata lain, kawasan hutan bakau di pesisir tidak lain adalah bagian dari bangsa Nusantara yang tidak bisa dipisahkan. Selain itu, agar bakau bisa terus mendapat perhatian dari masyarakat Nusantara, pemahaman tentang ilmu etnobiologi bakau juga harus terus dikembangkan. Hal itu menjadi penting, karena Indonesia adalah pusatnya peradaban Austronesia dan Melanesia, dua bangsa besar yang menjadikan bakau sebagai bagian dari peradaban kehidupan. Diketahui, Indonesia saat ini menjadi pemilik hutan bakau terluas di dunia. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, luasan hutan bakau menciut dari 4,20 juta hektare pada 1982 menjadi 3,48 juta hektare pada 2017. Sementara, dari data yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, luasan hutan bakau yang kondisinya masih baik saat ini hanya tersisa hektare, dan hutan bakau yang rusak meluas hingga mencapai hektare. Artikel yang diterbitkan oleh ekologi pesisir, featured, hak kelola, hutan mangrove, jawa, kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara, Masyarakat Adat, Perikanan Kelautan, sulawesi, sumatera
peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi?1. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi?2. Peta wilayah nusantara pada abad 10-15 masehi3. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi?4. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi5. peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi6. Peta wilayah nusantara abad ke-10-15 masehi7. peta wilayah nusantara abad ke 10-15 masehi8. Buatlah peta wilayah Nusantara pada abad ke 10-15 Bagaimana peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi10. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi?11. Buatlah peta wilayah Nusantara pada abad ke 10-15 Masehi?12. penjelasan peta wilayah nusantara pada abad 10-15 masehi13. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi?14. peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 Peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 Masehi16. Buatlah peta wilayah nusantara pada abad 10-15 masehi17. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke-10-15 masehi18. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke-10 sampai 15 masehi..?19. Buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 Masehi20. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi 1. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi? gambar peta abad 10-15masehi 2. Peta wilayah nusantara pada abad 10-15 masehi GAAMBARNYA KAN... ABAD 10-15 3. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi? ini di gambar peta nusantara pada abad 10 -20 masehipeta wilayah nusantar abad 10 sampai 16 4. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi gmn ngegambarnya disini ~_~ 5. peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi Peta nusantara ke 10 sampai 15 masehi itu 20 masehi 6. Peta wilayah nusantara abad ke-10-15 masehi Ini ya kalo gk salah 7. peta wilayah nusantara abad ke 10-15 masehi gambr peta nusntara abad 10-15masehi 8. Buatlah peta wilayah Nusantara pada abad ke 10-15 Masehi. aku kirim picture nya aja ya 9. Bagaimana peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi begitulah bentuk peta nusantara pada jaman abad ke 10 sampai 15 masehi 10. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi? peta wilayah indonesiapetanya warna coklat dan wilayahnya masih agak sempit 11. Buatlah peta wilayah Nusantara pada abad ke 10-15 Masehi? Peta Wilayah Nusantara Abad 10-15 M 12. penjelasan peta wilayah nusantara pada abad 10-15 masehi yang aku ada gambar ,tapi tayang kayak gini,semoga membantu dan bermanfaat y 13. peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi? ini dia gambar peta nusantara pada abad ke 10-15 masehi 14. peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi. Peta nusantara abad ke 10-15 masehi 15. Peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 Masehi ini dia peta wilayah nusantara pada 10 sampai 15 masehi 16. Buatlah peta wilayah nusantara pada abad 10-15 masehi ini dia gambar peta nusantara pada abad ke 10-15 masehiini bukan?saya nemunya ini tadi. hehe D 17. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke-10-15 masehi ini yang saya pakai untuk tugas sejarah saya. Semoga membantu... 18. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke-10 sampai 15 masehi..? ini di ambil dari internet yaa,gambar peta wilayah nusantara abad ke 10 -15 masehi 19. Buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 Masehi GAMBAR PETA WILAYAH NUSANTARA , SEMOGA BERMANFAAT 20. buatlah peta wilayah nusantara pada abad ke 10-15 masehi Ini dia gambar peta nusantara pada abad ke 10-15 masehiini jika tidak salah
0% found this document useful 0 votes0 views4 pagesOriginal Titlepeta Wilayah Nusantara abad 10 sampai 15 masehiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views4 pagesPeta Wilayah Nusantara Abad 10 Sampai 15 MasehiOriginal Titlepeta Wilayah Nusantara abad 10 sampai 15 masehiJump to Page You are on page 1of 4Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Islam merupakan agama yang dipeluk mayoritas penduduk Indonesia. Masuknya ajaran Islam ke wilayah Nusantara sudah terjadi sejak abad ke-7 masehi. Meski demikian, proses Islamisasi besar-besaran di Nusantara baru terjadi pada abad ke-14 sampai 15 tentang Islam, maka buku-buku sejarah akan menyebut sejumlah daerah seperti Aceh hingga Demak di Pulau Jawa. Padahal ada satu daerah yang dipercaya sebagai titik awal persebaran Islam, yaitu di Kota Barus. Kota Barus sebagai titik nol persebaran Islam di Nusantara dikuatkan dengan diresmikannya Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara pada 2017 silam. Berikut beberapa fakta menarik tentang Kota Barus yang menjadi awal mula penyebaran Islam di Indonesia 1. Bagian dari Tapanuli Tengah Kota Barus berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Barus merupakan kecamatan di kabupaten tersebut, dengan ibu kotanya berada di Kelurahan padang Masiang. Kecamatan Barus berada di titik koordinat 02° 02’05” - 02° 09’29” Lintang Utara, 98° 17’18” - 98° 23’28” Bujur Timur. Luas wilayahnya mencapai 21,81 kilometer persegi dan dihuni oleh jiwa berdasarkan data tahun 2020. 2. Kota Tertua di Indonesia Kota Barus termasuk salah satu kota tertua di Indonesia. Kesimpulan tersebut didapat dari catatan literatur kuno dari Arab, India, Tamil, Yunani, Syria, Armenia, hingga Tiongkok. Dalam catatan-catatan itu, nama Barus sebagai kota di wilayah nusantara disebutkan. Bahkan Barus juga tercatat dalam peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, seorang Gubernur Yunani di Alexandria Mesir. Dalam peta yang dibuat pada abad ke-2 masehi itu disebutkan adanya sebuah bandar niaga bernama Barousai. Nama Barousai diduga merujuk pada Barus, yang dalam peta itu disebut berada di pesisir barat Sumatera. Masih dalam peta itu, Barus dikenal dengan wewangian dari kapur barus yang dilah dari kayu kamfer. 3. Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara Kota Barus diyakini sebagai titik awal atau titik nol peradaban dan persebaran ajaran agama Islam di Nusantara. Asumsi tersebut tidak lepas dari posisi Barus sebagai kota pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang mancanegara pada zaman dahulu. Diketahui, saluran utama penyebaran Islam di Nusantara adalah melalui perdagangan. Para pedagang muslim dari Timur Tengah, India, hingga Persia banyak yang singgah ke Nusantara. Mereka yang singgah itu juga tidak sedikit yang melakukan misi dakwah dan menjalin pernikahan dengan warga Barus sebagai titik nol persebaran Islam diperkuat dengan komoditas utama kota ini yaitu kapur barus dan kemenyan. Kedua komoditas itu membuat Barus menjadi salah satu tujuan perdagangan para pedagang asing. 4. Makam Mahligai Kompleks Makam Mahligai, kompleks makam tua di Barus. Salah satu nisan berangka tahun 48 Hijriyah atau 661 sebagai titik awal persebaran Islam di wilayah Nusantara juga dikuatkan dengan adanya Makam Mahligai. Kompleks Makam Mahligai ini berada di Desa Aek Dakka, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Salah satu nisan dalam kompleks makam ini berangka tahun 48 Hijriyah atau 661 Masehi. Dalam Kompleks Makam Mahligai terdapat beberapa makam ulama, seperti Syekh Rukuddin, Syekh Zainal Abidin Ilyah Syamsudin, Imam Khatib Muddah, dan sebagainya. Selain Makam Mahligai, di Kecamatan Barus juga terdapat kompleks makam tua lain yang dikenal dengan Kompleks Makam Papan Tinggi. Kompleks Makam Papan Tinggi berada di Desa Panaggahan, Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah. 5. Kota Multietnis Meski ditetapkan sebagai titik nol peradaban Islam di Nusantara, namun Barus tetap merupakan daerah yang plural. Di Kota Barus terdapat banyak etnis, mulai dari Batak Toba, Angkola, Mandailing, Melayu, hingga Minangkabau. Kondisi yang beragam secara etnis ini membuat Barus memiliki kebudayaan campuran yang menjadi identitas masyarakat di pesisir Tapanuli Tengah. Percampuran budaya dapat dilihat dari bahasa yang digunakan masyarakat, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Batak, Melayu, hingga Bahasa Minang. Secara agama pun di Barus juga beragam. Data tahun 2021, pemeluk Islam di Barus mencapai 73,03 pesen. Selain itu juga ada pemeluk agama Kristen 26,02 persen yang terdiri dari Protestan 15,84 persen dan Katolik 10,18 persen. Di Barus juga ada pemeluk kepercayaan Parmalim 0,95%, hingga agama Hindu 0,01%. 6. Wisata di Barus Kota Barus memiliki sejumlah obyek wisata yang menarik untuk dieksplorasi. Salah satunya pantai. Di Barus ada beberapa pantai, seperti Pantai Indah Sibintang dan Pantai Kualo Barangbang. Selain pantai, masyarakat juga bisa mengunjungi Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara. Tugu ini berada di Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Jika tertarik berwisata religi, maka ada dua kompleks makam tua di Barus yang bisa dikunjungi. Keduanya Kompleks Makam Mahligai dan Kompleks Makam Papan Tinggi. Sumber Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Peta Wilayah Nusantara Pada Abad Ke 10 Sampai 15 Masehi Sejarah Jawa SM - 2017 M Peta Sejarah Jawa dari tahun Sebelum Masehi sampai 2017 Masehi. Selamat menikmati! Sekiranya bermanfaat, silahkan klik like untuk menyukai dan ... Watch Now Ternyata Seperti ini..Asal Usul Nusantara Sebelum Masehi Nusantara adalah sebutan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang terbentang dari ujung Sumatera hingga ... Watch Now 5 KERAJAAN TERKUAT DAN TERBESAR DALAM SEJARAH NUSANTARA Sejarah kerajaan di nusantara terjadi pada abad ke 4 masehi sampai sekitar abad ke 15 masehi, di mullai dari kerajaan yang bercorak hindu budha sampai ... Watch Now Sejarah Sumatra SM - 2017 M Peta Sejarah Sumatra dari tahun Sebelum Masehi sampai 2017 Masehi + Malaya pasca-Majapahit. Selamat menikmati! Sekiranya bermanfaat ... Watch Now TERNYATA INDONESIA, MALAYSIA, PULAU JAWA, SUMATRA, KALIMANTAN PERNAH SATU DARATAN Sundaland, juga disebut Wilayah Sunda, adalah suatu wilayah biogeografis di Asia Tenggara, yang juga mengacu kepada sebuah daratan yang lebih luas ... Watch Now Inilah 8 Provinsi Awal di Indonesia pada Tahun 1945! Video kali ini membahas 8 provinsi awal di Indonesia pada tahun 1945 lengkap dengan ibukota dan nama-nama gubernurnya. Penasaran kan apa saja ... Watch Now AMPUN DAHH..!! 10 Fakta Mengejutkan yang Pernah Dilakukan Oleh Orang Romawi Kuno! Guys, apa yang kamu tahu tentang Romawi kuno? Gladiatornya? Raja Romulusnya? Pertempurannya? Di video kali ini kita bakalan kasih tau kalian 10 Fakta ... Watch Now HAL YANG PERLU KITA TAHU TENTANG INDONESIA!! Republik Indonesia RI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, atau lebih umum disebut Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi ... Watch Now 7 Bukti Yang di Catat Dunia Bahwa Nusantara Adalah Negara Penguasa dan Paling Kaya " DML" Nusantara Adalah Nama Lain dari Indonesia Pada Jaman Dahulu dikenal sebagai tanah yang cukup subur dan melimpah bahkan menjadi negara penguasa di ... Watch Now Sejarah Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Badan Informasi Geospasial - Sejarah Peta NKRI Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI terus berkembang dari tahap paling awal yaitu Tahun 1939 ... Watch Now Sejarah Amerika Serikat dari masa ke masa Watch Now SEJARAH 6 NEGARA YANG PERNAH MENJAJAH INDONESIA YtCrash Sejak awal abad ke-17, banyak negara Eropa yang berlayar di seluruh dunia. Mereka ingin menemukan dunia baru yang dapat memberikan banyak manfaat, ... Watch Now Inilah Sejarah Pulau Jawa Yang Sebenarnya Yang Jarang Diketahui Banyak Orang Sejarah Pulau Jawa yang sebenarnya dari mulai zaman Nabi Adam sampai kepada Raja - Raja Pulau Jawa,. Watch Now SEJAR^H UN1K SUL^WESI Peta Sejarah Sulawesi / Celebes dari tahun Sebelum Masehi sampai 2018 Masehi. Selamat menikmati! Terima Kasih Telah Mengunjungi channel ... Watch Now Sejarah dan Rahasia Kekuatan Tembok Besar China Siapa sih yang tidak mengenal tembok besar china?!!! Tembok yang terbesar didunia ini merupakan salah satu keajaiban dunia yang perna dibangun oleh ... Watch Now Buku Misterius dari Abad 15 inilah foto-foto buku paling misterius di dunia. Buku ini mempunyai nama Manuskrip voynich. Manuskrip Voynich adalah buku ilustrasi misterius dengan isi ... Watch Now
peta wilayah nusantara pada abad ke 10 sampai 15 masehi