TentangMagfood. MagFood Inovasi Pangan adalah perusahaan yang menghasilkan seasoning powder atau bumbu perasa / bumbu tabur untuk produk snack atau makanan ringan seperti keripik, kerupuk, kerupuk ekstruded, kacang atom, kacang pilus, macaroni dan lain-lain. Selain itu, kami juga menggarap pasar Hotel, Restoran, Catering (Horeka) dengan Produkada banyak macam makanan khas daerah di indonesia, terbagi atas pengolahan bahan hewani dan bahan nabati. 10 oleh oleh khas balikpapan makanan, kue, souvenir [kaltim]. Oleh karena itu, jika kamu sedang mencari oleholeh khas balikpapan yang menarik dan unik, kamu bisa membeli berbagai aksesoris khas suku dayak. Wirausaha modifikasi Berbagaijenis Kewirausahaan Produk Pangan Khas Dari Beberapa Daerah dapat menjadi alternatif dalam pemilihan ide bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada. KD3.5: Sistem Konsinyasi Produk Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah Yang dimodifikasi Dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani Download; KD 3.6: Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Fungsional Download; KD 3.3: Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Download; KD 3.4: Biaya Produksi Kerajinan Non Benda Download; Contohpengembangan produk yang ada di pasaran yaitu produk foods ( makanan) seperti halnya dawet dan aneka jajanan pasar yang berkembang menjadi produk andalan yang harus ada dalam pasar serta aneka sembakonya yang menjadi ciri khas pasar. Contoh pengembangan produk yang ada di pasaran non foods selain makanan seperti halnya pasar identitas rangsangan atau gerak hati yang timbul dengan tiba tiba. A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung PariwisataIndonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai pangan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang. Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa pangan khas daerah. Upaya terobosan membuka peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual pangan khas daerah dan pariwisata daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong wirausaha pangan khas daerah. Pemerintah dan instansi-instansi swasta berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah satu upaya mempromosikan produk pangan khas Nusantara kepada dunia internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012. Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas Indonesia. Makanan ini terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa masakannya melainkan cara penyajian, sejarah, filosofi, dan cerita-cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. Pangan khas daerah Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat pangan khas daerah menjadi pilihan potensial untuk wirausaha. Pengembangan pangan khas daerah selain dapat membuka peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha masyarakat khususnya di daerah, sehingga akan mendorong dan menumbuhkan perekonomian masyarakat daerah. Pangan khas daerah atau pangan tradisional, sangat potensial dikembangkan, karena berbasis pada bahan baku yang tersedia di sekitarnya. Pangan tradisional ini dapat mencakup segala jenis makanan olahan termasuk makanan utama, kudapan, maupun minuman yang dikenal dan lazim dikonsumsi di daerah tersebut. Kekhasan bahan baku, cara memasak, dan filosofi dari pangan khas daerah selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Kreativitas dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha pangan khas daerah agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan pangan khas daerah dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan. Modifikasi dapat memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru. Mempertahankan dan mengembangkannya adalah menjadi solusi untuk tetap menjaga keberadaannya, juga tentu menjadi peluang bisnis yang sangat Kewirausahaan Produk Pangan Khas DaerahBerbagai jenis wirausaha dapat menjadi alternatif dalam pemilihan ide bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada. Persoalan mencari ide wirausaha seringkali menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan. Banyak orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha sendiri namun tak kunjung juga menemukan ide wirausaha yang pas. Padahal ide wirausaha dapat diperoleh dari mana saja mulai dari apa yang kita lihat di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari, melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan, sampai dengan meniru wirausaha orang lain yang sudah sukses. Intinya, ide wirausaha dapat dipilih dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan akan barang mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai dengan karakter dan hobi kita akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berwirausaha yang tidak kita sukai. Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Ada pesan moral dan motivasi yang sangat kuat dan melekat dari seorang dosen kewirausahaan senior di Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ir Soesarsono Wijandi, MSc Alm yaitu “selama manusia masih makan, maka bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati.” Pilihan wirausaha pada produk pangan khas daerah, adalah pilihan yang tepat, karena banyak faktor kemudahan dan peluang yang didapat dari wirausaha bidang ini. Banyak negara yang pariwisatanya sangat berkembang karena daya tarik pangan khas daerahnya, kulinernya, dan daya tarik oleh-oleh produk pangan olahannya. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya. Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam daerah dengan beragam budaya, juga beragam pangan khas daerahnya. Hampir di setiap daerah mempunyai pangan khas, misalnya Medan dengan Bika Ambon dan Sirup Markisa, Padang dengan dadih dan rendang, Sukabumi terkenal dengan Mochi, Yogyakarta dengan bakpia, dan lainnya. Hal ini menjadi khasanah kekayaan tersendiri, yang menjadikan peluang untuk dijadikan ide dalam pemilihan bidang wirausaha yang akan diambil. Persaingan bisnis pangan khas daerah juga tidak akan terlalu berat, karena tidak setiap orang dan semua daerah dapat melakukan hal yang sama, dikarenakan produknya yang Produk Pangan Khas DaerahProduk pangan khas daerah terdiri atas makanan dan minuman khas daerah. Makanan dapat dibagi menjadi makanan kering dan makanan basah. Produk makanan dapat juga dikelompokan menjadi makanan jadi dan makanan setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan yang dapat langsung disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum siap untuk disajikan dan dimakan. Makanan kering khas daerah yang dapat langsung dimakan contohnya keripik balado dari daerah Sumatera Barat dan Kuku Macan dari Kalimantan Timur. Makanan kering khas daerah yang tidak dapat langsung dimakan misalnya kerupuk udang Sidoarjo dan dendeng sapi basah dapat berupa masakan dan kue. Setiap daerah pada umumnya memiliki masakan dan kue khas. Kue khas Banjarmasin yang saat ini paling dikenal adalah Kue Bingka. Sulawesi Selatan dikenal Sop Konro, yaitu sup iga yang kaya rempah dan Es Pisang Ijo, yaitu pisang kukus berbalut adonan tepung beras, tepung sagu, dan terigu, disajikan dengan es dan sirup. Maluku dikenal Papeda dengan Ikan Kuah Kuning sebagai masakan khasnya. Di Papua ada aunuve habre yaitu ikan cakalang dikukus dalam balutan daun khas daerah adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya. Berbagai pangan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang pangan khas daerah sendiri, dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk pangan khas daerah kita daripada daerah khas daerah juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya. Bahan utama pangan adalah bahan nabati dan hewani. Di Indonesia dengan keragaman olahan pangan yang kaya, produk pangan berbahan nabati lebih banyak daripada yang berbahan Produk Pangan Khas Daerah HewaniBeberapa contoh produk pangan khas daerah hewani yang ada di Indonesia misalnya telur asin, dadih, ikan asin, dan rendang. Keempat produk ini sudah cukup dikenal di Indonesia, dan masih dapat terus dikembangkan, baik mutu produknya maupun Telur AsinTelur asin adalah makanan yang berbahan baku telur mayoritas telur itik, yang dilakukan proses pengawetan dengan cara penggaraman atau diasinkan. Penambahan garam bertujuan untuk mengawetkan produk dan memberi cita rasa khas pada telurnya. Setelah dilakukan penggaraman, telur tersebut menjadi awet sampai 30 hari pada suhu ruang. Telur asin dikenal sebagai makanan khas daerah Brebes-Jawa Tengah, meskipun banyak daerah lain yang juga sudah asin yang ada saat ini dapat ditingkatkan salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan baku telur bebek dengan ukuran yang seragam dan mutu yang baik. Bahan baku yang baik harus diolah dengan tepat agar memiliki tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk telur asin tersebut. b. DadihDadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat Azima et. al., 1999 dan Jambi Sunarlim, 2009. Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilai gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih, diantaranya dengan inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih Ikan AsinIkan asin adalah ikan laut yang diawetkan dengan penambahan garam dan penjemuran untuk mengurangi kadar airnya. Ikan asin merupakan makanan khas terutama di daerah pantai, yang dekat dengan sumber bahan bakunya. Ikan asin dapat ditemukan hampir di setiap daerah di Indonesia. Saat sangat disayangkan masih banyak ikan asin yang diolah dengan menggunakan Bahan Tambahan Pangan BTP yang tidak diijinkan dan jumlah yang berlebih. Peluang wirausaha ikan asin adalah memproduksi ikan asin yang lebih higienis dan sehat serta juga membuat ikan asin yang Ready To Eat RTE agar konsumen langsung dapat mengkonsumsinya tanpa harus mengolahnya. Saat ini banyak konsumen lebih menyukai yang praktis dan terdapat pula konsumen yang tidak menyukai bau yang ditimbulkan saat memasak ikan asin di RendangRendang adalah makanan berbahan dasar daging sapi, mempunyai cita rasa pedas, yang dalam pembuatannya diperkaya dengan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, terutama cabe merah dan kelapa. Rendang semula adalah makanan khas Padang-Sumatera Barat, tetapi saat ini sangat mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia bahkan dunia, karena cita rasanya yang relatif disukai oleh berbagai kalangan konsumen. Peluang pengembangan rendang adalah penyediaan rendang dengan berbagai level tingkat kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih Produk Pangan Khas Daerah NabatiProduk pangan nabati khas daerah jumlahnya sangat banyak di Indonesia, hampir di setiap daerah mempunyai lebih banyak produk pangan khas daerah yang berbahan baku nabati. Beberapa contoh produk pangan khas daerah nabati yang ada di Indonesia misalnya asinan, fruit leather kulit buah, keripik buah, dan mochi. Keempat produk ini juga sudah cukup dikenal di Indonesia, tetapi inovasi terhadap produk ini masih dapat terus dilakukan, baik inovasi produknya maupun AsinanAsinan merupakan jenis makanan yang terbuat dari buah-buahan atau sayuran segar, yang diberi kuah dengan paduan berbagai jenis bumbu, terutama cabe, gula, dan pengasam asam jawa atau cuka makan. Asinan dikenal sebagai oleh-oleh khas dari kota Bogor-Jawa Barat, walaupun sudah banyak ditemukan juga di daerah lainnya. Tantangan dan peluangnya adalah peningkatan mutu asinan, tingkat keawetan, dan pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih nyaman dalam membawanya dan Fruit LeatherFruit leather adalah jenis makanan dari buah-buahan, yang sudah diproses dengan cara penghancuran buah, pencetakan, yang kemudian dikeringkan. Fruit leather mulai dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai Sumber Daya Alam SDA buah-buahan yang melimpah, seperti di Jawa Barat dan Jawa dan peluang untuk wirausaha fruit leather ini masih sangat terbuka, karena pesaingnya masih sedikit, bahan baku melimpah, dan pasar cukup besar. Inovasi produk dan kemasan masih sangat terbuka lebar untuk Keripik BuahKeripik buah adalah keripik yang terbuat dari berbagai jenis buah-buahan yang diproduksi dengan menggunakan teknologi vacuum frying. Teknologi ini digunakan karena buah mengandung kadar air yang tinggi. Keripik buah banyak dikembangkan di berbagai daerah, terutama di Malang-Jawa Timur. Tantangan dan peluangnya sangat menarik, karena produk ini relatif sangat disukai oleh banyak kalangan. Peningkatan mutu produk, inovasi produk dan kemasan perlu dilakukan untuk dapat memasuki bisnis MochiMochi adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk sesuai selera. Makanan ini di Indonesia banyak ditemukan di Sukabumi-Jawa Barat, dengan bentuk dan kemasan yang saat ini sudah cukup membaik. Tantangan wirausaha mochi adalah stabilitas mutu terutama keawetan. Peluang wirausaha mochi adalah pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas DaerahBahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan BTP yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah Bahan Baku Utama Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani. 2. Bahan Tambahan Pangan BTPBahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan bakupangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu produk pangan diantaranya sebagai berikut,Pemanis SweetenerPembentuk gel GellingagentPengatur keasaman AcidityregulatorPengawet Preservative Pengembang RaisingagentPengemulsi EmulsifierPenguat rasa FlavourenhancerPerisa FlavouringPewarna ColourBahan Tambahan Pangan yang banyak digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna dan penguat rasa flavour. Setiap BTP mempunyai fungsi dan tujuan tertentu dalam penggunaannya. Tiga hal yang harus diingat dalam penggunaan BTP adalah i Gunakan BTP yang diijinkan, ii Gunakan dalam jumlah yang dibolehkan dan iii Gunakan jenis BTPP yang sesuai dengan karakter produknya. E. Modifikasi Pangan Khas DaerahPangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya memberikan variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih awet, dan meningkatkan tingkat higine produk. Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas Daerah Asinan BogorCara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup sederhana dengan menggunakan metode dan alat yang sederhana pula. Modifikasi proses dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Salah satu contoh modifikasi proses produksi dimanfaatkan untuk membuat asinan menjadi lebih awet. Asinan yang merupakan makanan khas Bogor, pada umumnya hanya dapat bertahan satu hari pada suhu kamar. Alat dan mesin yang digunakan pun cukup sederhana, mudah didapat, dan harga yang dapat disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Prinsip yang digunakan pada proses pengolahan asinan Bogor ini dapat digunakan untuk memodifikasi makanan khas daerah yang berbahan buah dan di kota Bogor biasa dijual/disajikan dalam kemasan kantong plastik sederhana, dimana pencampuran bahan utama, yaitu buah atau sayur, dengan kuahnya dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh konsumen. Asinan segar ini walaupun memiliki pH yang cukup rendah, cepat mengalami kerusakan, karena tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan. Penyebab utama kerusakan produk asinan adalah aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan kebusukan. Proses pembusukan ini dapat dihambat dengan menerapkan teknologi proses panas pada pengolahan asinan. Teknologi ini akan membuat produk asinan menjadi lebih awet sehingga dapat didistribusikan lebih luas. Proses panas yang diterapkan untuk produk asinan adalah proses pasteurisasi karena pH-nya cukup rendah sehingga target utamanya adalah membunuh mikroba pembusuk. Bahan yang digunakan dalam membuat asinan adalah buah-buahan nenas, bangkuang, kedondong, pepaya dsb, dan kuah asinan. Alat-alat yang digunakan adalah kemasan cup, pisau, talenan, baskom , panci stainless steel pengganti tangki pencampuran dan tangki pasteurisasi, kompor, filling sealing machine boleh menggunakan yang manual, seperti pada Gambar literan, timbangan, pH meter, refraktometer, dan dasarnya pembuatan asinan segar dengan asinan yang dipasteurisasi dalam kemasan hampir sama yaitu melalui proses persiapan buah pencucian, pengupasan, pemotongan, perendaman larutan kapur, perendaman larutan cuka, dan persiapan kuah yang akan digunakan untuk pembuatan asinan adalah buah mengkal setengah matang yang memiliki tekstur masih keras sehingga teksturnya masih tegar setelah melalui proses pasteurisasi. Buah-buahan ini harus melalui proses pendahuluan sebelum dimasukkan ke dalam kemasan. Pencucian buah dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada buah. Pengupasan bertujuan untuk menghilangkan kulit dan bagian yang tidak dapat dimakan lainnya. Buah yang telah bersih dipotong-potong dengan bentuk dan ukuran tertentu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk membuat tekstur potongan buah menjadi lebih tegar dilakukan perendaman dalam air kapur. Selanjutnya potongan buah tersebut direndam dalam larutan cuka 1% untuk mengkondisikannya pada pH asam. Potongan buah ini siap dimasukkan ke dalam kemasan. Potongan buah dan kuah asinan diisikan ke dalam kemasan dengan perbandingan tertentu. Pada proses pengisian ini harus memperhatikan keseragaman jumlah buah sebagai bahan padat. Keseragaman ini sangat penting untuk pencapaian proses panas yang optimal bagi keseluruhan produk. Jika pada pengisian ini tidak seragam maka panas yang diterima produk dalam tiap kemasan akan berbeda. Pada proses pengisian, kuah bumbu harus dalam keadaan panas untuk menciptakan kondisi hot filling. Kemasan yang telah terisi harus segera ditutup untuk menghindari kontaminasi. Setelah itu dilakukan pasteurisasi pada suhu 65oC selama 55 menit. Untuk menghindari over cooking dan memberikan shock thermal pada bakteri termofilik, produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dengan air mengalir sampai mencapai suhu Proses Pengolahan AsinanPengolahan asinan meliputi persiapan buah dan persiapan kuah asinan. Setiap jenis buah memerlukan perlakuan yang berbeda, untuk mendapatkan kualitas terbaik. a. Persiapan BengkuangBuah-buahan yang akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan tidak pencucian dengan air bersih hingga dan pemotongan buah. Ukuran potongan buah sesuaikan dengan buah direndam dalam larutan kapur 4% selama 2 buah ditiriskan kemudian direndam dalam larutan cuka 1% dalam air matang selama 1 buah ditiriskan dan dibilas air Persiapan Kedondong Buah-buahan yang akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan tidak pencucian dengan air bersih hingga dan pemotongan buah. Buah dipotong memanjang dengan ketebalan sesuai dengan buah diblansir dalam air bersuhu 90oC selama 1 buah ditiriskan kemudian direndam dalam larutan garam 2% selama 24 jam. Potongan buah ditiriskan dan dibilas air Persiapan Nenas Buah-buahan yang akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan tidak pencucian dengan air bersihPengupasan dan penghilangan mata dilanjutkan dengan pemotongan buah. Buah dipotong melintang dengan ketebalan 1 cm, bagian hati dibuang, potongan buah dipotong lagi dengan ukuran sesuai dengan buah direndam dalam larutan kapur selama 2 buah ditiriskan dan dibilas air Persiapan Pepaya Buah pepaya akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan masih pencucian dengan air bersih. Pengupasan dan pemotongan buah. Buah dipotong melintang dengan ukuran sesuai dengan buah direndam dalam larutan kapur selama 2 buah ditiriskan dan dibilas air matang. e. Pembuatan Kuah AsinanCampuran bahan untuk kuah asinan gula, cuka, cabe, garam direbus sampai mendidih selama 10 asinan disaring dengan kain saring. f. Pengisian dan PenutupanPikel buah dengan perbandingan tertentu dimasukkan dalam kemasan cup bengkuang 35%, pepaya 35%, kedondong 15%, dan nenas 15% hingga total campuran buah mencapai 105 – 110 g.Kuah dimasukkan ke dalam cup hingga berat totalnya mencapai 125 – 130 g sesuai dengan kapasitas kemasan.g. Pasteurisasi dan PendinginanProduk dipasteurisasi pada suhu 65oC selama 55 dengan air mengalir sampai suhu mencapai Pengemasan dan PelabelanSetelah dilakukan proses pendinginan, dan diangin-anginkan agar airnya kering, dilakukan pemberian dikemas ke dalam karton. Setelah itu sebelum dipasarkan, dilakukan inkubasi 2-3 hari, untuk melihat kestabilan mutu produk karton ditulis saran cara penanganan produk tersebut, yaitu harus disimpan di suhu sejuk, tidak boleh terkena sinar matahari langsung, tidak boleh langsung berhubungan dengan lantai/dinding, dan batas maksimum penumpukan karton adalah 10 karton. G. Pengemasan dan Pemasaran1. PengemasanPada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk pangan yang dikemasnya. Kemasan pangan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk pangan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan disebut kemasan primer. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan memudahkan penanganan produk, distribusi, memberikan informasi, dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk pangan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan, dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk pangan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan untuk produk pangan mempunyai beberapa persyaratan, diantaranya yaitu a. Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan saat distribusi. Misalnya kripik akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan H2O yang masuk melalui Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas, sehinga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di etalase toko atau Bahan kemasan akan lebih baik jika ramah lingkungan dan dapat di daur ulang. Salah satu bagian penting dari kemasan adalah label dan pelabelan, yang mempunyai tiga fungsi pengemasan yaitu fungsi identifikasi, fungsi membantu penjualan produk, dan fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan. Fungsi label sebagai fungsi identifikasi, mengandung pengertian bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen; memberikan informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk how to use, cara menangani produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, volume/bobot, siapa produsennya, lokasi produksi, customer service, cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratan lingkungan. Fungsi label sebagai fungsi membantu penjualan produk, maka kemasan harus menjadi promosi bagi dirinya dan meliputi warna, foto/gambar. Label sebagai fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan, memiliki konsekuensi bahwa hal yang tercantum dalam label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan tersebut; tidak boleh mengecoh konsumen; label halal dapat dipertanggungjawabkan; tanggal kadaluarsa harus benar; serta ada nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Undang-Undang pangan Tahun 2012 Pasal 96 bab VIII menyebutkan bahwa, “Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wiayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada sebagaimana yang dimaksud pada UU tersebut adalah memuat sekurang-kurangnya mengenai i nama produk; ii daftar bahan yang digunakan; iii berat bersih atau isi bersih; iv nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; v halal bagi yang dipersyaratkan; vi tanggal dan kode produksi; vii tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa; viii nomor izin edar bagi Pangan Olahan; dan ix asal usul bahan Pangan Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran, dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti harga jual, kualitas, dan dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu startegi pemasaran yang dapat digunakan adalah 4P, yaitu Product Produk, Price Harga, Place Tempat, dan Promotion Promosi.a. Product ProdukBeberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen, Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, Penciptaan nilai tambah pada produk, Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup life cyclepanjang jangan cuma booming sesaat.Pengembangan produk asinan yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadikan produk yang lebih cocok untuk oleh-oleh. b. Price HargaPada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalahMempertimbangkan harga pokok produksiMenyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidikMelakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar. Pada produk asinan yang dicontohkan pada bab ini, penetapan harga dapat didasarkan pada harga pokok produksi dan harga produk Place TempatBeberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan sebagai berikut Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumenLokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen. Lokasi yang mempunyai nilai tambah ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping” Produk asinan yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di tempat wisata atau di restoran di tempat Promotion PromosiBeberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar. H. Perencanaan WirausahaPerencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai usaha. Bila akan mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis, harus dibuat suatu perencanana dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi berbagai hal yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya jenis produk yang dipilih, kapasitas produksi, alat dan mesin, bahan bakunya, proses produksi dan pengemasan, hitungan harga pokok produksi dan harga jual, perkiraan keuntungan dan berapa lama modal akan kembali, serta perencanaan awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaan Wirausaha atau Business Plan. Perencanaan Wirausaha berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha akan lebih baik dengan pembuatan perencanaan terlebih dahulu. Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha? Oleh karena, perencanaan usaha merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas,mengukur kemampuan, mengukur keberhasilan, dan kegagalan usaha. Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, stategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup i Nama perusahaan, ii Lokasi perusahaan, iii Jenis Usaha, iv Perijinan usaha, v Sumber Daya Manusia SDM, vi Aspek Produksi, dan vii Aspek Pemasaran. Pada kesempatan ini akan coba dibuat tahapan pengembangan wirausaha yang dilakukan untuk membuat usaha asinan dalam kemasan cup Pemilihan Jenis UsahaPada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usahayang ditetapkan. Di bawah ini akan diuraikan contoh mengapa memilih asinan sebagai pilihanContohAsinan merupakan salah satu produk makanan khas Bogor yang banyak digemari konsumen. Rasa asinan yang segar, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak kalangan. Bahan baku asinan sangat mudah didapat dan dapat pula disesuaikan dengan ketersediaan buah dan sayur yang ada di setiap daerah. Proses pengolahannya pun cukup sederhana, tidak memerlukan banyak investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai usaha ini. Sejatinya, produk asinan ini bukan produk baru bagi masyarakat kita, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa dan kemasan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen memilih produk ini. Saat ini kendala dari asinan tersebut adalah keawetan dan kemasan yang kurang nyaman untuk dibawa dijadikan oleh-oleh. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, tentu akan meningkatkan daya simpan keawetan dari produk ini serta kemudahan membawa sehingga cocok untuk Nama PerusahaanKamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT. Mari kita ambil contoh dalam pengembangan usaha Asinan Bogor, perusahaan ini diberi nama CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri perusahaan terdiri atas tiga Lokasi PerusahaanLokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat Perijinan UsahaIjin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merek pada Departemen Sumber Daya Manusia SDMDalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan. Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha Asinan Bogor, a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai i Penanggung jawab produksi, ii Penanggungjawab pemasaran, dan iii Penanggungjawab administrasi dan keuangan. b. Enam orang karyawan, yaitu 3 tiga orang untuk bagian produksi, 2 dua orang untuk bagian pemasaran dan 1 satu orang untuk bagian Aspek ProduksiDi bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya. Di bawah akan dipaparkan contoh aspek produksi usaha Asinan Bogor. Pada Tabel 1 dapat dilihat peralatan yang diperlukan untuk memproduksi asinan sebanyak 500 cup per hariBahan baku, bahan tambahan pangan BTP dan kemasan yang dibutuhkan dalam pembuatan Asinan Bogor dapat dilihat pada Tabel kerja yang dibutuhkan untuk produksi asinan 500 cup per hari dapat dilihat pada Tabel tahap ini kamu harus menjelaskan dengan lengkap tahapan proses pengolahan untuk produk yang kamu produk asinan, pengolahan asinan adalah sebagai berikut Siapkan buah-buahan yang akan digunakan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang pengolahan dan pengemasan asinanSiapkan bumbu, cabe dihancurkan lalu disaring, gula dilarutkan juga disaring, dimasukkan ke dalam panci stainless steel, dicampur dengan garam dan cukaSiapkan cup sealer machine, atur suhunyaSiapkan kemasan cup mangkok dan tutupnya Lakukan pengisian, dengan aturan seperti pada sub bab E tentang pengolahan dan pengemasan asinanPasteurisasi, suhu 75-80°C selama 30 menitPendinginan dengan air mengalir• Pengemasan 7. Aspek KeuanganDiasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan buah dan kuah. Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap variabel untuk asinan disajikan berikut ini. Hal ini untuk menjadi bahan pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausahaan jenis produk lainnya. a. Investasi Alat dan MesinInvestasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi asinan, alat dan mesin yang dibutuhkan pada Tabel 4. b. Biaya Tidak tetap VariabelBiaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan. Pada proses produksi asinan, kebutuhan bahan baku pada Tabel Biaya TetapBiaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. Pada produk asinan biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada Tabel Total BiayaTotal biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi asinan, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp + Rp = Rp Harga Pokok Produksi HPPHarga Pokok Produksi HPP adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk dapat menentukan harga jual, dimana harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan produk asinan ini HPP nya adalah Total Biaya / Jumlah produksiRp 1. / 500 = Rp. 3140,-f. Harga JualHarga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual dapat ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah, karena saluran distribusi agen, toko, counter, dll tentu juga harus mendapatkan produk asinan dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP nya yaitu Rp dan produk pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp sampai Rp maka ditetapkan harga jual dari pabrik adalah Rp pada Tabel 7, dengan harapan di tingkat konsumen harganya adalah Rp sampai Rp g. Penerimaan KotorPenerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi asinan ini, jumlah penerimaan kotor pada Tabel Pendapatan Bersih LabaPendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total produksi asinan ini, jumlah penerimaan bersih adalah Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor–Total biaya = Rp – Rp = Rp Aspek PemasaranAda banyak cara untuk memasarkan produk asinan ini, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat. a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan asinan kepada teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan kamu supaya mereka tertarik Bila asinan mulai dapat diterima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolahc. Manfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti Facebook dan twitter sebagai sarana penjualan yang lain, perbanyaklah teman dan follower, untuk memperluas pemasaran. Dapat juga dengan membuat blog gratis atau website yang berbayar dengan harga yang relatif terjangkau. Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok asinan, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp sembilan ratus ribu lima puluh rupiah. penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh dapat memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di hampir setiap kota di Indonesia, juga saat ada momen “Car free day”, atau pada kesempatan asinan hanya satu contoh usaha yang dapat dikembangkan dengan mudah dan murah. Usaha ini dapat dimulai saat kita masih duduk di bangku sekolah, tentu dengan mengatur jadwal sebaik mungkin, sehingga kegiatan sekolah tidak terganggu. Teman dan guru kita di sekolah, dapat menjadi pasar kita yang utama, yang jika berkembang dapat dilanjutkan ke sekolah lainnya yang ada dalam satu wilayah tempat kita tinggal. Hal besar itu dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai saat ini. Seorang wirausahan itu seorang yang dapat menangkap peluang dengan cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa dirubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Kamukah satu diantaranya?Seorang karyawan, membangun karirnya dari nol sampai puncak karir, tetapi dia tetap tidak dapat mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Tetapi seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, dia adalah orang hebat, karena sudah mampu memberikan warisan yang berharga untuk berwirausaha, adalah pilihan cerdas. Saat kamu bekerja di suatu perusahaan/instansi, kamu sedang turut membantu membangun suatu istana, sayangnya istana itu bukan milik kamu. Tetapi saat kita memutuskan berwirausaha, maka kita sedang membangun istana milik kita Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas DaerahPada pembelajaran sebelumnya telah dipelajari pengertian tentang produk pangan khas daerah, keragaman tantangan dan potensi modifikasi, teknik dan alat produksi, pengembangan ide produk dan perencanaan produksi, penghitungan biaya serta pengemasan dan produksi. Pada setiap bagian pembelajaran telah dibuat tugas-tugas dengan kesatuan tema yaitu untuk membuat sebuah produk pangan khas daerah. Simulasi wirausaha produk pangan khas daerah adalah bagian terakhir dari pembelajaran. Pada pembelajaran ini produk pangan khas daerah yang telah direncanakan akan diproduksi, dikemas, serta dijual. Proyek simulasi dilaksanakan dalam kelompok. Setiap kelompok men-diskusikan target penjualan dan strategi pencapaian target. Anggota kelompok akan bermusyawarah untuk pembagian tugas secara adil dan sesuai kompetensi agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Kegiatan yang akan dilakukan di dalam proyek ini terdiri atas tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Organisasi usaha adalah kelompok proyek. Penyusunan struktur dan pembagian kerja dimusyawarahkan dengan seluruh anggota kelompok. Perencanaan produksi telah dilakukan melalui tugas-tugas pada pembelajaran sebelumnya, dan dapat disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan. Masing-masing kelompok melakukan pengolahan modifikasi pangan khas daerah dengan jumlah sesuai kesepakatan kelompok, dengan pertimbangan kapasitas produksi dan target penjualan. Tahapan ketiga adalah evaluasi. Proses evaluasi dapat menggunakan metode analisis SWOT Strenght, Weakness, Opportunities, dan Treats yaitu dengan cara menguraikan kekuatan Strenght, kelemahan Weakness, peluang Opportunities, dan ancaman dari luar Treats dari produk pengolahan yang telah dibuat, proses produksi, proses pemasaran dan distribusi, serta pasar Cek Proyek Simulasi Diskusikan struktur organisasi sesuai kebutuhan organisasiSepakati produk yang akan dibuat, serta bahan dan teknik yang akan digunakanPembuatan jadwal dan strategi kerjaPersiapan bahan baku, tempat dan alat kerjaProses ProduksiProses PengemasanKegiatan Pemasaran, Penjualan dan DistribusiEvaluasi kinerja dan keuangan Usulan PerbaikanPenyusunan laporan dan hasil evaluasiPresentasi laporanEvaluasi Diri Semester 1Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pembelajaran terhadap masing-masing siswa. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan Diri individuBagian A. Berilah tanda cek v pada kolom kanan sesuai penilaian Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat SetujuBagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran Pengolahan di Semester 1 Telah sampailah pembahasa pada kali ini, mengenai Materi Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah. Semoga bermanfaat dan baca juga Materi Wirausaha Produk-Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur. 1. Peluang Usaha Pengolahan Produk MakananKhas DaerahPeluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham ide bagi ekonomi Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan MakananKhas Daerah 1 Ide UsahaFaktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal. a Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain 1 pengetahuan yang dimiliki; 2 pengalaman dari individu itu sendiri; 3 pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah; 4 intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu dan Kewirausahaan 187Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya, b Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktorfaktor eksternal antara lain 1 masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan. 2 kesulitan yang dihadapi sehari–hari. 3 kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain. 4 pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang Risiko UsahaTugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut. a. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang. b. Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. c. Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. d. Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil. e. Mengumpulkan informasi usaha. f. Mengurangi risiko Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti berikut. a. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan. b. Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha. c. Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya. d. Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan. Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risiko yang ada. Risiko usaha ialah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluang usaha. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena halhal berikut. a. Permintaan perubahan mode, selera, dan daya beli b. Perubahan konjungtur perubahan kondisi perekonomian yang pasang surut c. Persaingan d. Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama yang berdasarkan iman kepada TuhanYME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan Kewirausahaan 189Tugas Individu Observasi dan Pengamatan a. Amati kondisi perekonomian di daerahmu. b. Temukan peluang usaha yang potensial di daerahmu. c. Temukan risiko usaha yang ada. d. Hasilnya didiskusikan dengan teman. e. Presentasikan hasilnya dalam KERJA 5 LK 5Kelompok ......................................................................Nama Anggota ......................................................................Kelas ......................................................................Laporan Hasil Analisa Kondisi Perekonomian, Peluang, Resiko Usahaa. Kondisi perekonomian b. Peluang usaha c. Resiko usaha d. Pembahasan dan kesimpulan3. Keberhasilan dan Kegagalan dalamBerwirausaha Pengolahan Makanan KhasDaerahKeberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut. a. Keyakinan yang kuat dalam berusaha. b. Sikap mental yang positif dalam berusaha. c. Percaya diri dan keyakinan terhadap diri Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1d. Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan. e. Inovatif dan kreatif. f. Keunggulan dalam menjalankan usaha. g. Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha. h. Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien. i. Pengembangan diri. j. Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut a. Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha b. Kurang berambisi c. Tidak disiplin d. Pendidikan yang tidak cukup e. Sikap selalu menunda-nunda f. Kesehatan terganggu g. Kurang tekun h. Kepribadian yang negatif i. Tidak jujur j. Tidak dapat bekerjasama dengan orang lainPrakarya dan Kewirausahaan 191Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut, yaitu faktor internal diri sendiri dan faktor eksternal luar diri. Sebagai seorang wirausaha, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil. Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut. a. Perencanaan Usaha ma- kanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan Aku yang sangat matang. Berhasil ! b. Menetapkan tujuan Bersamaan dengan perencanaan adalah menetapkan tujuan. Tujuan pengolahan makanan khas Aku daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah Gagal yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit keuntungan. c. Adaptasi Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau tidak. d. Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka192 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan. e. Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas besar produksi makanan khas daerah yang kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut. f. Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha. Enam elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan membantu jika kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah ide kamu, kerja keras, uang, dan keterampilan menjadi usaha yang dan Kewirausahaan 193Tugas Individu1. Carilah minimal 2 orang pengusaha makanan khas daerah yang ada di sekitarmu! 2. Lakukan wawancara dengan pengusaha makanan khas daerah! 3. Tanyalah faktor keberhasilan dan kegagalan makanan khas daerah kepada pengusaha produk makanan khas daerah! 4. Identifikasi karakteristik pengusaha produk makanan khas daerah tersebut! 5. Cobalah analisis mengapa pengusaha tersebut dapat berhasil! 6. Buatlah rencana usaha makanan khas daerah! 7. Tentukan strategi pemasaran produk makanan khas daerah! 8. Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan. 9. Buatlah hasil wawancara Kerja 6 LK 6Kelompok .............................................................. Nama Anggota .............................................................. Kelas ..............................................................No. Faktor Keberhasilan Faktor Kegagalan 1 2 3 4 5 6 7 8194 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 14. Pemetaan Peluang UsahaPemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah. Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan usaha, di antaranya adalah analisa SWOT. Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan Strenght dan kelemahan Weakness, sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang Opportunity yang ada dan yang akan datang serta ancaman Threat dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing. Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah Bakwan Malanga. Analisis Kekuatan Strenght1 Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya rasa Harga jual Bakwan malang bebas bahan kimia dan dan Kewirausahaan 195Hal yang perlu dilakukan setelah analisisa Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai Usahakan terus untuk mempertahankan harga Makin menonjolkan keunggulan bakwan malang yang akan dipasarkan tidak memakai bahan pengawet dan dijamin Analisis Kelemahan Weakness1 Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang Tidak tahan lama karena tidak memakai Hal yang perlu dilakukan setelah analisisa Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah dan unik sehingga walaupun tak besar, tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli. b Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dijual untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet. c. Analisis Kesempatan Opportunity 1 Dapat melayani pesanan pesta atau Dapat membuka toko bakwan malang yang Hal yang dapat dilakukan setelah analisisa Mempersiapkan dan mulai menawarkan bakwan malang pada katering yang Mulai membuat rencana untuk membuka usaha bakwan malang yang Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1d. Analisis Ancaman Threat1 Makin banyak pesaing muncul jika bakwan Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan Hal yang dapat dilakukan setelah analisis a Mencari pelanggan Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena persaingan Langkah-Langkah BerwirausahaMemulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya. Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkahlangkah untuk memulai usaha. 1. Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan. 2. Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi terkait yang tepat. 3. Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen. 4. Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain. 5. Carilah pasar yang bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis bussinis plan yang dibuat. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas dan Kewirausahaan 197a. Pemilihan Jenis UsahaTentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan keawetan dari produk Nama PerusahaanPerusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau Lokasi perusahaanLokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat Perizinan usahaIzin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/ Sumber daya manusiaSumber Daya Manusia SDM yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai198 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 11 penanggung jawab produksi2 penanggung jawab pemasaran3 penanggung jawab administrasi dan keuanganf. Melakukan survei pasar g. Memperhatikan aspek produksiHal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan yang Peralatan yang digunakan2 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan3 Hasil produksih. Aspek keuanganHal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti Biaya variabel, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain 2 Biaya tetap, 3 Total biaya 4 Penerimaan kotor 5 Pendapatan bersihRefleksi Kerja KelompokSetelah mempelajari pengolahan makanan khas daerah bersama kelompok melalui studi pustaka, observasi, wawancara pada penjual masakan daerah, bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah melaksanakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kerja lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel dan beri ceklis sesuai jawabanmu! Sertakan dan Kewirausahaan 199Refleksi Kerja KelompokNama Kelompok ...................................................................Nama Siswa ...................................................................Uraian Baik Cukup Kurang AlasanPerencanaanPersiapanPelaksanaanPelaporanKerja samaDisiplinTugas IndividuEvaluasi Rencanakan pembuatan wirausaha suatu produk olahan pangan berupa makanan khas daerah dengan menggunakan analisa SWOT. Makanan daerah apa yang akan kamu buat? Dari bahan apa? Mengapa kamu memilih itu? Siapa saja yang terlibat? Kapan dan di mana dibuatnya? Bagaimana cara membuat, menyajikan, mengemas, dan memasarkannya? Catatan Pilih salah satu bahan baku olahan Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1Kembangkan KreativitasmuPanganSumber Gambar Contoh Bahan OlahanAplikasikan perencanaanmu, hasilnya di uji cobakan kepada guru-guru dan temanmu. Mintalah guru dan temanmu untuk memberikan penilaian. Laporkan hasil wirausahamu, sertakan laporan DiriSetelah mempelajari Sub Bab dari Bab IV, renungkan dan tuliskan hal berikut. a. Materi pelajaran apa yang sudah kamu peroleh. b. Dengan cara apa kamu mendapatkan materi pelajaran itu. c. Apa yang kamu rasakan selama mempelajari materi pengolahan. d. Manfaat apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari materi dan Kewirausahaan 201 Ilustrasi Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada, sumber foto Van Thanh by wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis yang dibuat. Menjalankan bisnis makanan khas daerah tentu memiliki tantangannya tersendiri yang harus disikapi dengan bijak oleh wirausaha. Mengingat, berbagai makanan produk luar negeri juga memiliki pasar yang cukup luas di Indonesia karena adanya globalisasi. Meskipun demikian, menjual produk makanan khas daerah tetap menjadi peluang usaha yang menjanjikan karena potensi sumber daya alam di Indonesia yang sangat melimpah dan harus dimanfaatkan seefektif mungkin untuk kesejahteraan masyarakat lokal. Dalam menjalankan usaha, tentu ada kemungkinan menjadi orang yang berhasil atau gagal. Agar peluang keberhasilan semakin besar, maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Apa saja faktor tersebut? Simak penjelasan selengkapnya di artikel yang Memengaruhi Keberhasilan WirausahaIlustrasi Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada, sumber foto Nita Anggraeni by buku Kewirausahaan Perubahan Zaman Ilmu Kosong, tetapi Berisi oleh Andono & Noersasongko 2021, wirausaha adalah pekerjaan yang memberikan kebebasan bagi para pelakunya untuk bisa memilih model bisnis untuk mengembangkan adalah faktor pendorong keberhasilan wirausaha makanan daerah dalam menjalankan usahanya1. Keyakinan yang kuat dalam menjalankan usaha2. Memiliki pemikiran dan mental yang positif3. Percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri4. Bertanggungjawab terhadap setiap keputusan yang diambil6. Keunggulan dan faktor unik dalam menjalankan usaha7. Sasaran konsumen yang tepat dalam menjalankan usaha8. Manajemen waktu yang efsien10. Evaluasi secara Nonteknis Keberhasilan Wirausaha Makanan Khas DaerahFaktor non teknis yang menentukan keberhasilan bisnis makanan khas daerah yakni sebagai berikut1. PerencanaanUsaha makanan asli daerah sebaiknya dibuat dengan perencanaan yang matang, mulai dari jenis makanan, supplier bahan makanan, lokasi usaha, mesin produksi, alat-alat, dan lain AdaptasiDalam menjalankan usaha makanan khas daerah, seorang wirausaha perlu menyikapi tantangan dan persaingan bisnis dengan kemampuan adaptasi yang baik agar dapat mengikuti tren dan perkembangan zaman, sehingga produk yang dibuat tetap dapat relevan dengan masyarakat Menetapkan TujuanDalam menjalankan bisnis makanan khas daerah, maka seorang wirausaha perlu memiliki tujuan yang jelas terkait arah pengembangan bisnis, visi, misi, dan lain PemasaranSetiap jenis bisnis membutuhkan metode pemasaran yang efektif untuk menjangkau setiap konsumen, tidak terkecuali bisnis makanan khas marketing sebaiknya memanfaatkan internet untuk menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai InovasiInovasi diperlukan agar senantiasa mampu menciptakan produk yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Makanan khas daerah yang inovatif bisa dipadukan dengan metode pengolahan dan varian rasa yang modern agar bisa lebih diterima oleh keberhasilan dan kegagalan makanan khas daerah hendaknya benar-benar diperhatikan oleh setiap pengusaha. Dengan begitu, maka bisnis yang dijalankan dapat lebih dikenal banyak orang dan mendapatkan profit yang menjanjikan. DLA Ilustrasi Wirausaha Pengolahan Makanan. Foto pengolahan makanan awetan sering menjadi alternatif bagi seseorang yang ingin berbisnis. Makanan awetan juga merupakan produk yang diminati masyarakat Indonesia. Selain praktis, juga bisa bertahan buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara Hijriani, wirausaha secara harfiah adalah kegiatan menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa untuk ditawarkan ke makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang telah mengalami pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih pengolahan makanan awetan menjadi salah satu ide usaha yang dapat dikembangkan oleh masayrakat. Jenis usaha ini memiliki keuntungan tidak termakan oleh zaman, sehingga dapat terus berkembang. Kemudian, keuntungan lain dari wirausaha pengolahan makanan awetan adalah produk makanan yang dijual dapat bertahan lama dan dapat dikirimkan ke berbagai tempat. Usaha pengolahan makanan awetan sering kali ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri makanan awetannya tersendiri. Misalnya, daerah Dieng dengan Carica sebagai ciri khas makanan awetan masyarakatnya. Ilustrasi Wirausaha Pengolahan Makanan. Foto Makanan AwetanMengutip buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara Hijriani, berdasarkan bahan penyusunnya, makanan awetan dibagi menjadi dua yaitu sebagai pangan hewani umumnya dibagi menjadi dua, yaitu hewan darat dan hewan air. Hewan air yang dijadikan sebagai bahan makanan khas daerah contohnya adalah ikan, udang, cumi, itu, kelompok hewan darat terdiri dari kelompok ternak besar, seperti sapi, kerbau, kambing. Sedangkan kelompok ternak kecil, antara lain ayam, bebek, burung, angsa. Contoh makanan awetan dari bahan hewani adalah ikan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia; mulai dari akar, batang, dahan, daun, bunga, buah, dan makanan awetan dari bahan nabati adalah aneka selai buah, aneka kripik buah maupun sayur, manisan buah, acar, dan Pengolahan Makanan AwetanAda beberapa jenis pengolahan makanan pengawetan makanan secara fisik. Berikut pembahasannya merujuk pada buku Prakarya dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Lara pengeringan merupakan proses untuk mengeluarkan atau menguapkan sebagian besar air yang dikandung melalui penggunaan energi panas. Kandungan air di dalam bahan dikurangi sampai batas mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di Pengawetan Suhu RendahTeknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan suhu rendah dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa hari atau minggu tergantung bahan pangannya. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan makanan sekitar beberapa bulan atau bahkan beberapa merupakan pengawetan untuk mencegah kerusakan mekanis serta mengatasi perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat, misalnya, pengemas plastik, kayu, karton, gelas, dan ini merupakan pengelolaan bahan makanan dengan cara mengubahnya menjadi tepung. Proses ini memudahkan dalam pengemasan dan penyimpanan dalam waktu ini biasanya diterapkan pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Contohnya padi, jagung, gandum, dan sebagainya. Bukan hanya usaha yang bergelut di bidang kerajinan atau elektronika saja yang memerlukan analisis dan perencanaan, tetapi usaha seperti produk pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi pun harus tetap memiliki sebuah business juga didalam menjalankan bisnis atau usaha, Anda harus mengerti dan faham mengenai *sikap tanggung jawab terhadap IPTEK* itu sendiri. Agar antara bisnis dengan aturan IPTEK sesuai dan tidak keliru atau salah didalam menjalankannya. Supaya usaha produksi pengolahan makanan khas daerah anda dapat berjalan dengan baik, anda sebagai seorang wirausaha harus memiliki sebuah business plan. Business plan sendiri tidak semudah yang anda bayangkan, hanya merancang makanan, menentukan resep, lalu langsung jual... ...tidak, tidak se-easy itu. Perancangan bisnis disini mencakup hal yang lebih luas, dari penentuan nama perusahaan, letak usaha, sumber daya baik manusia maupun alam, pemasaran, dan selanjutnya. Buat yang belum tau, business plan alias perencanaan bisnis usaha sendiri memiliki makna yaitu suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang saran. Dengan kata lain, perencanaan bisnis adalah sebuah "selling document" yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Perencanaan Produk Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi Dalam artikel kali ini, kita akan membahas 8 poin penting dalam melakukan perencanaan usaha produksi makanan khas daerah yang dimodifikasi. Apa saja itu? Langsung saja berikut poin-poinnya. 1. Pemilihan Jenis Usaha Hal pertama dan yang paling utama yang anda lakukan sebelum membuat sebuah bisnis pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi adalah menentukan jenis usahanya. Sesuai dengan namanya, makanan khas daerah yang dimodifikasi, berarti anda perlu mencari sebuah makanan khas daerah Indonesia yang bisa dimodifikasi. Contohnya beragam, ada ayam geprek mozarella, nasi uduk yang dicampur dengan makaroni, es krim rasa martabak, es krim goreng, timlo yang dicampur dengan daging lain, dan masih banyak lagi. Anda bisa memvariasikannya sendiri. Semua tergantung anda, anda yang memilih makanan apa yang ingin anda buat, asalkan tidak bertentangan dengan tujuan awal, yaitu harus makanan khas daerah, dan anda harus memodifikasinya sedemikian rupa baik dari segi rupa, warna, hingga rasa tanpa menghilangkan kekhasan dari makanan daerah tersebut. Sebagai contoh, kali ini kita akan mengambil makanan khas daerah ayam geprek mozarella. 2. Nama Usaha Selanjutnya, silakan tentukan nama usaha yang akan anda miliki. Ingat, branding adalah hal yang paling utama setelah produk. Jadi, usahakan nama usaha anda memiliki bobot branding dari diri anda sehingga memudahkan usaha pengolahan makanan khas daerah anda nantinya dikenal oleh masyarakat luas. Misalnya "AGEMOWO", alias Ayam GEprek MOzarella jarWO. 3. Lokasi Usaha Sekarang, tentukan lokasi usaha anda. Lokasi sendiri bisa beragam, entah anda menyewa tempat, berjualan di rumah teman, berjualan di mall, atau berjualan di depan rumah sendiri. Tapi ingat, penentuan lokasi usaha tidak semata-mata hanya karena tempat tersebut nyaman anda tempati. Pertimbangkan juga apakah lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh para calon konsumen, mudah diingat, dengan dengan lokasi pembelian bahan baku, adanya lahan parkir, dan lain sebagainya. 4. Perizinan Usaha Izin usaha merupakan suatu bentuk perizinan untuk melakukan sebuah usaha dari pihak yang berwenang oleh seorang pengusaha atau wirausahawan. Supaya kegiatan usaha anda dapat berjalan dengan lancar, anda disarankan untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi pemerintah yang sesuai dengan bidangnya. Contohnya meliputi SIUP, SITU, NPWP, NRP, dan AMDAL. 5. Sumber Daya Manusia Apakah usaha anda memerlukan banyak pekerja? Bila iya, pertimbangkan lagi hal ini, karena sumber daya manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu pembuatan sebuah usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi. Manusia lah yang memasak, menyediakan makanan, membersihkan, mengatur keuangan, hingga yang memasarkan produk anda nantinya. Dengan kata lain, SDM merupakan salah satu kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. 6. Aspek Produksi Nah kita sudah sampai pada tahap produksi. Dalam pembuatan makanan ayam geprek mozarella, kira kira apa saja bahan dan peralatan yang anda butuhkan? Ayam tentunya Wajan Minyak Keju mozarella Sutil Kompor Cabai dan masih banyak lagi... Silakan buat daftar dari bahan-bahan dan peralatan yang anda butuhkan untuk melakukan kegiatan produksi, meliputi bahan baku, bahan tambahan, peralatan produksi, bahan kemasan, hingga proses pembuatannya. 7. Aspek Keuangan Nah ini dia salah satu aspek terpenting selain dari sumber daya manusia, yaitu modal alias keuangan. Pada umumnya, seorang wirausahawan memulai bisnisnya dengan modal yang minim. Hal ini tidak apa-apa, selama modal tersebut cukup untuk membeli beberapa alat dan bahan penting dalam proses produksi. Yang terpenting adalah anda memiliki semangat dan kejujuran dalam berusaha. Modal awal itulah yang harus anda miliki sejak awal memulai usaha hingga kedepannya. 8. Aspek Pemasaran Yang terakhir, yaitu aspek pemasaran market. Semua usaha yang anda lakukan dalam menjalankan bisnis usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi akan sia-sia bila permintaan pada produk tersebut kurang atau bahkan dibawah rata-rata. Cari tempat, suasana, dan target konsumen anda, apakah anak muda atau orang tua, keluarga atau single, laki-laki atau perempuan, bahkan penyuka pedas atau bukan. Bila makanan yang anda buat adalah makanan pedas sedangkan di daerah anda merupakan orang-orang yang tidak menyukai makanan pedas, maka hampir bisa dipastikan angka penjualan dari produk usaha anda tidak akan maksimal. Bila sudah melaksanakan perencanaan usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi diatas, sekarang lanjutkan usaha anda ke tahap pelaksanaan produksi. Tetap semangat dan pantang menyerah, serta jangan lupakan kejujuran. Jangan mudah untuk menyerah, karena seorang wirausahawan sukses tidak pernah mengenal kata putus asa.

wirausaha produk makanan khas daerah