Akumerasa terhipnotis, kerasnya kepalaku dan bekunya hatiku terkalahkan semua oleh isi surat itu. Hati bekuku mulai mencair perlahan. Entahlah, aku bingung dengan diriku sendiri. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Aku tertunduk lesu sambil meletakkan kertas itu tergenggam tanganku di atas kepala. Sungguh! Aku benar-benar letih dengan semua ini. KataMutiara Gus Mus (K.H.Musthafa Bisri) 4Cara Allah memberi Rezeki kepada setiap MakhlukNya maka mau tidak mau kita harus melaksanakan kewajiban kita dengan baik. Rasul bertanya, ‘Bagaimana keadaanmu terhadapnya?’ ‘Aku selalu menaatinya dan melayaninya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu melakukannya,’ ‘Maka lihatlah Semarang– Calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempertanyakan polemik berkaitan dengan puisi karya Gus Mus berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana yang dibacakannya beberapa waktu lalu. Menurutnya, tidak ada masalah dengan puisi karya Gus Mus itu. “Saya punya tujuh belas koleksi orang membaca puisi itu. Puisikritik berjudul “Kau ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana” karya Kyai Mustofa Bisri atau Gus Mus tiba-tiba menjadi buah bibir dan viral di jagat maya. Soalnya, puisi tersebut dibacain oleh Bapak Ganjar Pranowo di depan publik secara sangat ekspresif. SMATidar, begitulah khalayak menyebut SMA ini. SMA yang dirintis oleh Mayjen Sarwo Edhie Wibowo ini berlokasi di dalam kompleks perumahan akademi militer Panca Arga. rangsangan atau gerak hati yang timbul dengan tiba tiba. Puisi — Kiai Haji Mustofa Bisri alias Gus Mus merupakan penyair yang cukup aktif menulis puisi dan juga melukis. Puisi “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana” termasuk karya Gus Mus yang cukup fenomenal. Meski ditulis tahun 1987, puisi ini masih sangat relevan dengan kondisi sosio-kultural masyarakat Indonesia hari ini. Puisi Gus Mus satu ini mencoba untuk merepresentasikan geliat abu-abu pola pikir manusia dan hasil perenungan dan keresahan Gus Mus dalam membaca keadaan sumber daya masyarakat kita. Baiklah mari kita baca dan renungkan sejenak sajak-sajak gus mus, selamat membaca. “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana“ Kau ini bagaimana Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimanaKau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadaiKau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kakuKau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-planAku harus bagaimana Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakikuKau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu akuKau ini bagaimana Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnyaAku harus bagaimana Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lainKau ini bagaimana Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikaiAku harus bagaimana Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannyaKau ini bagaimana Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanahAku harus bagaimana Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam BisshowabKau ini bagaimana Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukkuAku harus bagaimana Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa tergangguKau ini bagaimana Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatisAku harus bagaimana Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte sajaKau ini bagaimana Aku bilang terserah kau, kau tidak mauAku bilang terserah kita, kau tak sukaAku bilang terserah aku, kau memakikuKau ini bagaimana Atau aku harus bagaimana Rembang, 1987.

gus mus aku harus bagaimana lirik